Blogger Widgets

Minggu, 08 Desember 2013

Why do you leave? And find the new someone?


Tulisan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Sosial II. Didalam tugasnya berisikan perintah untuk mencari kasus perselingkuhan baik di media cetak (Koran ataupun Majalah), media elektronik (Televisi maupun Radio jika ada), media layanan internet maupun dengan cara wawancara. Kemudian tugasnya menuntut kita untuk mampu menganalisis kasus tersebut dengan menggunakan teori Reincforcement. Mengapa perseligkuhan terjadi menurut teori tersebut.
Dalam hal ini, saya memilih dengan cara wawancara. Ada beberapa hal yang menjadi alas an untuk memilih cara ini. Diantaranya, :
1.      Apabila saya memilih media cetak, kendalanya jarang media cetak terutama Koran yang menyediakan kolom khusus mengenani kasus perselingkuhan yang ada di Indonesia. Kecuali majalah khusus gossip, tapi itu juga menurut saya jarang diungkap di media tersebut. Paling cuma ada sebagian yang diangkat di media tersebut, itu pun dalam jarak waktu yang relative tidak dekat.
2.      Apabila saya memilih media elektronik terutama Televisi yang di takutkan adalah berita atau kasus yang saya angkat itu nantinya akan sama dengan rekan-rekan yang lain. Meskipun nanti akan ada yang membedakannya dalam pembuatan analisisnya. Namun, saya ingin sesuatu yang beda.
3.      Apabila saya memilih media elektronik Radio, itu tidak mungkin sekali. Karena alat utamanya yaitu medianya tidak tersedia di lingkungan saya.
4.      Media layanan internet, kebanyakan isi berita dan kasusnya tidak jauh beda dengan yang ada di media elektronik lain. Dan saya pernah mencoba untuk mencari-cari beritanya, namun berita kasus perselingkuhan itu susah sekali di temukan, yang sesuai dengan pemikiran saya. Malah yang tersedia kebanyakan langsung analisisnya. Sedangkan hal itu tidak di perkenankan oleh sang Dosen, dan saya pikir juga itu akan menghambat pola pikir yang kreatif.
5.      Dan wawancara, saya pikir itu lebih mudah. Karena kita bisa menghubungi kerabat dekat yang saya tau pernah mengalami hal tersebut. Tanpa harus saya publikasikan identitas aslinya untuk menjaga privasinya. Meskipun saya memalsukan identitas aslinya, namun bukan berarti bahwa itu fiktif, bukan berarti itu haya karangan saya sendiri.
Untuk memulainya, saya sedikit menceritakan kisah singkatnya…
Dia bernama Roy (nama di samarkan), dia berusia sekitar 24 tahun. Dia memiliki seorang kekasih bernama Rindu (nama di samarkan). Mereka telah memadu kasih kurang lebih lima tahun. Belakangan ini mereka baru memulai hubungan mereka kembali. Mereka sempat memutuskan untuk berpisah karena si Roy kedapatan menjalin hubungan dengan wanita lain yang bernama Rima (nama di samarkan). Si Roy mengaku dia memilih untuk berselingkuh hanya untuk cari hiburan dari orang lain. Roy merasa jenuh menjalin hubungan dengan Rindu. Roy juga mengaku tertekan dengan sikap Rindu yang egois. Rindu melarang Roy mempunyai teman wanita, sedangkan Rindu memiliki lebih dari satu teman laki-laki yang sering berinteraksi langsung dengan Rindu. Baik itu saat bermain ataupun saat perkuliahan. Roy bisa nurutin apa yang gak boleh sama Rindu, tapi Roy tidak mendapatkan  timbal balik dari Rindu.
Roy mengaku masih sakit hati pernah diputuskan oleh Rindu dengan alasan yang tidak masuk akal. Ternyata Rindu sedang dekat dengan laki-laki lain, bahkan telah menjalin hubungan lebih dari seorang teman. Disini saya berinama Boy (nama di samarkan). Namun Rindu tidak mengakui perbuatannya itu. Setelah hubungan Roy dan Rindu berakhir, kedekatan Boy dan Rindu semakin dekat. Setelah Roy dan Rindu memutuskan untuk menjalin hubungan kembali, Roy di baying-banyangi dengan kejadian tersebut dan merasa ketakutan, hal itu membuat Roy lumayan tertekan dan stress. Dari alasan itu lah Roy mempunyai pikiran untuk mencari suasana baru atau dengan kata lain mempunyai pikiran untuk berselingkuh.

ANALISIS TEORI SOSIALIS
1.     Hasil = Ganjaran – Biaya
Berdasarkan teori ini, hasilnya berupa kekecewaan dan sakit hati. Ganjaran merupakan setiap akibat yang dinilai positif. Ganjarannya berupa perilaku Rio yang menuruti semua keinginan Rindu. Biaya merupakan akibat yang bernilai negative. Disini berupa balasan perilaku Rindu terhadap Rio.
Disini Rio telah menuruti semua keinginan dari sang kekasih yaitu Rindu. Rio tidak mempunyai teman perempuan. Sehari-hari dia bergaul dengan teman laki-lakinya. Namun, Rindu tidak melakukan apa yang dia suruh ke Rio lakukan. Sehingga hasilnya Rio menjadi sakit hati dan kecewa.
2.     Satisfaction = Outcome – Comparison Level
Outcomenya berupa sakti hati dan rasa kecewa seorang Rio. Dari sakit hati dan Rasa Kecewa tersebut dia mencoba mencari suasana baru yang selama ini dia anggap menjenuhkan dan monoton. Rio menemukan wanita idaman lain untuk melepaskan rasa kecewa dan tertekan itu. Dan disini wanita idamannya itu bernama Rima. Roy menanggap Rima memiliki apa yang tidak dimiliki Rindu. Roy juga menganggap bahwa Rima dapat menurunkan rasa tertekannya itu. Karena dari Rima, Rio mampu mendapatkan kepuasan psikologis. Yang belum pernah Rio dapatkan sebelumnya. Perbandingan antara Rima dan Rindu, Rio menganggap Rima lebih besar ganjarannya daripada Rindu. Karena Rio menganggap Rindu hanya memberikan biaya yang besar daripada ganjaran.
Satisfactionnya, Rio mendapatkan dari Rima. Sehingga perselingkuhan itu pun terjadi pada hubungan Rio dan Rindu.
Namun, menurut saya hubungan mereka ini cukup rumit. Karena dari pihak Rindu pun sempat bebuat sedemikian sama dengan Rio. Dan perbuatan Rindu itu lebih dahulu dari pada Rio.
Namun bedanya, disini Rio mengakui dan sadar akan perbuatannya. Sedangkan Rindu tidak pernah mau untuk mengakui bahwa dia juga pernah berselingkuh. Dan Rindu tidak sadar akan kesalahannya.
Intinya perselingkuhan itu terjadi karena dari setiap masing-masing pasangan terlalu mengobjekan pasangannya sendiri. Sehingga muncul rasa kekurangan secara terus menerus dari pasangannya itu. Dan tidak ada rasa kepercayaan satu sama lain dalam hubungan tersebut. Serta kurang adanya rasa saling menghargai dan menghormati masing-masing pasangan.

Yang paling penting dalam setiap hubungan adalah komunikasi yang baik serta rasa percaya satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar