Blogger Widgets

Minggu, 08 Desember 2013

“MOTIVASI”
diajukan untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Psikologi Umum II






1.       6115111012         Fajrin Siti Fauziah
2.       6115111016         Dyah Dwi Untari
3.       6115111019         Risma Ayu Widiyawati
4.       6115111029         Nuri Lusiana
5.       6115111033         Rina Handayani
6.       6115111038         Ninik Puji Astuti

 
Oleh :





FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2011
A.    Klasifikasi  Kebutuhan menurut Murray :
1.     Dikotomi primer (atau viscerogenic) dan sekunder (atau psychogenic).
Kebutuhan primer muncul dari proses di dalam tubuh dan meliputi kebutuhan untuk kepuasan utama demi kelangsungan hidup. Misalnya : makan, minum, seks.
Kebutuhan sekunder atau kebutuhan psychogenic muncul secara tidak langsung dari kebutuhan primer tetapi tidak berhubungan atau berasal dari dalam tubuh. Disebut sekunder bukan karena kebutuhan ini kurang penting bagi organisme tetapi karena kebutuhan tersebut berkembang setelah kebutuhan primer. Misalnya : pencapaian, pengakuan,  kemahiran. Agresi, rasa ingin tahu.

2.     Focal (memusat) dan dengan diffuse (menyebar). Pembedaan ini berkaitan dengan sejumlah obyek yang berguna untuk memuaskan kebutuhan. Kebutuhan focal dapat dipuaskan hanya dengan satu atau yang paling baik sedikit tujuan objek, sementara kebutuhan diffuse dapat dipuaskan oleh banyak objek. Apabila kebutuhan ini melekat erat pada objek yang tidak cocok, hal ini disebut fiksasi dan biasanya dianggap patologis.

3.     Kebutuhan Proaktif Dan Reaktif.
Kebutuhan reaktif meliputi respon bagi sesuatu yang spesifik dalam lingkungan, di mana kebutuhan itu hanya muncul ketika objek itu muncul atau terlihat.
Kebutuhan proaktif, di lain pihak, tidak bergantung pada kehadiran objek khusus apa pun di dalam lingkungan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan spontan yang memanggil keluar tingkah laku yang seharusnya dilakukan kapan pun dibutuhkan, tidak bergantung pada lingkungan.

4.     Kebutuhan Manifest dalam redaksi lain disebut dengan overt needs (kebutuhan terbuka atau nyata) dan latent dalam redaksi lain disebut dengan covert needs (kebutuhan tertutup atau samar) merupakan tipe keempat dari pengelompokkan. Kebutuhan manifest diekspresikan dengan jelas karena masyarakat  menerima ekspresi itu dan terkadang dihargai.
Kebutuhan lain, bagaimanapun juga, hanya dapat diekspresikan secara samar, di dalam fantasi atau mimpi atau melalui simbol. Agresi, misalnya, di dalam lingkungan yang menahan ekspresi tersebut, hanya dapat ditunjukkan secara samar dan tetap menjadi latent.

5.     Kebutuhan Effect, Process Activity, Dan Modal.
 Kebutuhan effect mengarah pada suatu keadaan yang diinginkan atau hasil akhir. Operasi yang bersifat tanpa tujuan, tidak terkoordinasi, dan tidak fungsional dari berbagai proses yang mulai berlangsung sejak lahir disebut sebagai process activity. Ini adalah “kepuasan karena semata-mata berfungsi (sheer function pleasure), berbuat sekedar untuk berbuat. Modal  menuntut orang melakukan sesuatu dengan taraf mutu atau kualitas tertentu.
ILLUSTRATIVE LIST OF MURRAY’S NEEDS
Need
Brief Definition
n Abasement
Menerima dorongan dari luar dengan pasif. Mengalami luka fisik, tuduhan orang lain, kritik, dan hukuman. Untuk menyerahkan diri. Untun menjadi pasrah pada takdir. Mengakui ketidakmampuan, kesalahan, dan kekeliruan. Berani mengaku dan bertobat. Menyalahkan dan menyakiti diri sendiri. Mencari dan menikmati kesakitan, hukuman, atau ketidakberuntungan.
n Achievement
Bisa mencapai sesuatu yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengatur objek fisik, orang lain, atau ide yang dimiliki. Dapat melakukan sesuatu dengan cepat dan mandiri. Dapat mengatasi hambatan dan menetapkan standar yang tinggi. Berani berkompetisi dengan orang lain. Bisa meningkatkan kepercayaan diri dengan bakat dan kemampuan.
n Affiliation
Menikmati kerjasama dan hubungan timbal balik serta persekutuan dengan orang lain (yang mempunyai kemiripan). Untuk membuat orang lain senang dan memenangkan perhatian dari orang lain. Menjadi teman yang setia dan loyal.
n Aggression
Mengatasi perlawanan yang datang dengan kuat, dan mampu bertarung atasnya. Membalas atas kesakitan yang didapatkan, menyerang, melukai, atau membunuh orang lain. Berani menghukum orang lain atas apa yang telah disebabkan pada diri sendiri.
n Autonomy
Menjadi bebas, tidak terkekang dan tidak terkurung. Mampu menolak paksaan dan melawan batas yang diberikan. Menghindari atau tidak terlibat dengan aktivitas yang diharuskan orang lain. Mamdiri dan bebas untuk bertindak sesuai keinginan. Menjadi orang yang tidak terbebani oleh tanggung jawab. Menentang adat yang ada di lingkungan.
n Counteraction
Menguasai atau memperbaiki kesalahan dengan berusaha ilang. Menghapuskan rasa malu dengan memulai lagi hal tersebut. Mengatasi kelemahan, menekan rasa takut. Menghapuskan ketidakhormatan dengan aksi. Mengatasi segala hambatan dan rintangan dan mempertahankan harga diri yang tinggi.
n Defendence
Bertahan melawan penyerangan, kritikan, dan penyalahan. Menyembunyikan perilaku yang tidak baik, kegagalan, atau permaluan.
n Deference
Mengagumi dan mendukung penguasa. Memuji, menghormati, dan memuliakannya. Menuruti apa yang didorong oleh orang lain yang dihormati. Mencoba meniru apa yang dilakukan role model.
n Dominance
Mengontrol sebuah lingkungan. Mempengaruhi dan memerintahkan perilaku yang harus dimiliki orang lain dengan sugesti, rayuan, atau perintah. Mengendalikan dan melarang orang lain.
n Exhibition
Memuat orang lain tertarik, rasa ingin didengar dan dilihat. Untuk menghibur, mengejutkan, mempesona, memikat, membangkitkan minat, dan menjadi menakjubkan bagi orang lain.
n Harmavoidance
Menghindari rasa sakit, luka secara fisik, sakit, dan kematian. Dapat keluar dari situasi yang berbahaya. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan sebelum hal yang buruk terjadi.
n Infaavoidance
Menghindari penghinaan, dapat keluar dari situasi yang memalukan atau keluar dari kondisi yang dapat menyebabkan akan terjadinya rasa diremehkan: ejekan, cemoohan, atau dibanding-bandingkan dengan orang lain.
n Nurturance
Memberi simpati dan kepuasaan pada objek yang tidak berdaya, misalnya, anak bayi atau objek lain yang lemah, kekurangan, kelelahan, tidak berpengalaman, telah dipermalukan, kesepian, ditolak, sakit, atau kebingungan. Dapat membantu, memberi dukungan, memberi perlindungan, menyembuhkan, dan mengasuh.
n Order
Mengatur hal-hal agar menjadi tersusun dengan baik. Dapat membersihkan, menyusun, mengatur, menyeimbangkan, merapikan, dan melakuka segala hal dengan cermat dan teliti.
n Play
Bertingkah laku demi kesenangan tanpa tujuan lebih jauh. Tertawa dan membuat lelucon demi kesenangan. Mencari kesenangan untuk melepaskan rasa stres. Berpartisipasi dalam permainan, olahraga, bermain kartu, dan minum bersama.
n Rejection
Memisahkan diri sendiri dari objek yang dinilai negatif. Untuk berhenti bergabung, meninggalkan, atau bersikap menjauh dari objek yang tidak disukai. Memutuskan hubungan dengan orang lain.
n Sentience
Mencari dan menikmati kesan yang menyenangkan.
n Sex
Memiliki hubungan yang dalam dan bersifat erotik. Bersama mencapai kepuasan seksual.
n Succorance
Selalu diberikan perhatian dan simpati dari orang lain. Diasuh, dijaga, dikelilingi, dicintai, diberi nasehat, dilindungi, dibimbing, dimaafkan, dan dituruti kehendaknya. Selalu mempunyai orang yang mendukung.
n Understanding
Menanyakan atau menjawab pertanyaan umum. Berspekulasi, berpendapat, menganalisa, dan menyimpulkan suatu hal.

B.    Motif eksplorasi dari Woodworth dan Marquis
Motif eksplorasi ini adalah motif ingin tahu (curiousity motive). Pada dasarnya manusia terdorong ingin mengetahui tentang segala sesuatu yang ada disekitarnya, disampin itu juga adanya motif untuk mendapatkan perubahan dari stimulasi sensoris.
Menurut Woodworth dan Marquis (1957) terdapat adanya bermacam-macam motif, yaitu (1) motif yang berkaitan dengan kebutuhan organis; (2) motif darurat (emergence motive); dan (3) motif objektif dan minat (interest).
Motif organis adalah motif yang berkaitan dengan kebutuhan yang bersifat organis, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup organisme. Misalnya kebutuhan untuk makan, minum, seksual, kebutuhan untuk aktif dan istirahat. Motif darurat merupakan motif yang bergantung pada keadaan disekitar atau diluar organisme. Misalnya ketika orang menghadapi bahaya, maka orang tersebut didorong untuk melepaskan diri dari bahaya tersebut.
 Motif darurat ini terdiri dari beberapa motif, yaitu
(a) escape motive, yaitu motif yang ada pada organisme untuk melepaskan diri dari bahaya;
(b) motif melawan (combat motive), yaitu motif yang timbul karena organisme mendapatkan serangan maka organisme akan melawan;
(c) motif untuk menghadapi hambatan, yaitu apabila individu mendapatkan hambatan maka akan ada motif untuk mengatasi hambatan tersebut;
(d) motif mengejar atau mencari (the pursuit motive), yaitu apabila seorang anak diberi permainan baru, yang kemudian permainan tersebut disingkirkan maka pada anak akan timbul motif untuk mencari atau mengejarnya.
Motif objektif dan minat merupakan motif yang bergantung juga pada lingkungan oganisme. Termasuk dalam motif ini ialah
(a) motif eksplorasi, seperti yang dijelaskan diatas;
(b) motif manipulasi, yaitu motif organisme untuk mengadakan manipulasi atau menguasai keadaan disekitarnya;
(c) minat, yaitu motif yang timbul karena organisme tertarik pada objek sebagai hasil eksplorasi.
Woodworth dan Marquis mengemukakan bahwa motif itu dapat dibedakan menjadi:
1.      Motif yang berhubungan dengan kejasmanian (organic needs)
yaitu merupakan Motif yang berhubungan dengan kelangsungan hidup individu atau organisme, misalnya motif minum, makan, kebutuhan pernapasan, seks, kebutuhan istirahat.

2.      Motif darurat (emergency needs), yaitu motif untuk tindakan-tindakan yang harus segera dilakukan karena keadaan sekitar menuntutnya, misalnya motif untuk melepaskan diri dari bahaya, motif melawan, motif untuk mengatasi rintangan, motif untuk bersaing.

3.      Motif obyektif (objective motives), yaitu merupakan motif untuk mengadakan hubungan dengan keadaan sekitarnya baik terhadap orang-orang atau benda-benda misalnya motif eksplorasi, manipulasi, minat. Minat merupakan motif yang tertuju kepada sesuatu yang khusus. Bila individu telah memiliki minat terhadap sesuatu, maka perhatiannya akan dengan sendirinya tertarik pada obyek itu.

C.    Motif kompetensi (competance motive)
Spencer Jr, Lyle M. PhD, memberikan sebuah definisi bahwa kompetensi adalah karakteristik dasar seseorang (individu) yang mempengaruhi cara berpikir dan bertindak, membuat generalisasi terhadap segala situasi yang dihadapi, serta bertahan cukup lama dalam diri manusia.

Dalam definisi diatas, komponen-komponen atau elemen yang membentuk sebuah kompetensi adalah:
1. Motif (motivies). Motif adalah sesuatu yang cecara konsisten dipikirkan atau dikehendaki oleh seseorang, yang selanjutnya akan mengarahkan, membimbing, dan memilih suatu perilaku tertentu terhadap sejumlah aksi atau tujuan.

2. Karakter pribadi adalah karakteristik fisik dan reaksi atau respons yang dilakukan secara konsisten terhadap suatu situasi atu informasi.
3. Konsep diri adalah perangkap sikap, sistim nilai atau citra diri yang dimiliki seseorang.
4. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki seseorang terhadap suatu area spesifik tertentu.
5. Keterampilan adalah kemampuan untuk mengerjakan serangkaian tugas fisik atau mental tertentu.


Komponen kompetensi yang berupa motif, karakter pribadi, dan konsep diri dapat meramalkan suatu perilaku tertentu yang pada akhirnya akan muncul sebagai unjuk kerja. Kompetensi juga selalu melibatkan intensi yang mendorong sejumlah motif atau karakter pribadi untuk melakukan suatu aksi menuju menuju terbentuknya suatu hasil.
Definisi yang diajukan oleh Spencer&Spencer menjelaskan bahwa dalam menggunakan konsep kompetensi harus ada Kriteria Pembanding untuk membuktikan bahwa sebuah elemen kompetensi memang benar mempengaruhi baik atau buruknya unjuk kerja.Suatu karakteristik tidak dapat dikatakan sebagai kompetensi kecuali dia dapat meramalkan sesuatu yang berarti yang terjadi didunia nyata.
Motif kompetensi ini ialah berkaitan dengan motif intrinsik, yaitu kebutuhan seseorang untuk kompetensi dan menentukan sendiri dalam kaitan dengan lingkungannya. Disebut intrinsikkarena tujuanna ialah perasaan internal mengenai kompetensi dan self-determinasi.




D.   Motif aktualisasi diri (self-actualization) dari Maslow
  1. Kebutuhan Menurut Abraham Maslow
Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam lima tingkat berikut:
  1. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, antara lain pemenuhan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, dan seksual.
    1. Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan sebagainya.
    2. Perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah pertama kali, karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya
  2. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, mendapat tempat dalam keluarga, kelompok sosial, dan sebagainya
Motif aktualisasi diri merupakan moti yang berkaitan dengan kebutuhan atau dorongan untuk mengaktualisasikan potensi yang ada pada diri individu. Hal ini bervariasi dari orang satu dengan yang lain. Seseorang ingin mengaktualisasi dibidang politik, yang lain dalam bidang ilmu, sedangkan yang lain lagi dalam bidang yang berbeda.

Kebutuhan aktualisasi diri ini adalah kebutuhan yang tertinggi dalam hirarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow. Jika diurutkan kebutuhan tersebut, maka kebutuhan yang paling tinggi adalah aktualisasi diri; kebutuhan akan penghargaan seperti kebutuhan akan prestige, sukses, dan harga diri; kebutuhan belonging dan kasih sayang, seperti misalnya kebutuhan akan afeksi, afiliasi, identifikasi; kebutuhan rasa aman, seperti tenteram, teratur, kepastian; kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang pertama dan utama, sedangkan kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang paling tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar