“ARTIKEL PRIBADI SUKSES”
diajukan untuk
memenuhi salah satu Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Oleh
:
FAJRIN
SITI FAUZIAH
611
5111 012
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
TEKNOLOGI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2011
Berkolaborasi dengan Dukun
Desita
lahir pada tahun 1982, beliau bersuamikan Iqbal yang berusia 29 tahun. Riwayat
pendidikannya sampai pada D-3 Akademi Kebidanan Pemkab Lhokseumawe, Aceh pada
2004. Kemudian melanjutkan D-4 Kebidanan Yapeda Lhokseumawe pada 2009. Beliau bekerja sebagai bidan desa di
Seuneubok Lhong sebagai honorer sejak tahun 2006 sampai sekarang. Selain
bekerja sebagai bidan, beliau juga bekerja sebagai dosen Universitas Al Muslim
Bireun dalam satu hari satu pekan. Beliau memperoleh penghargaan sebagai Bidan
Teladan Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam pada tahun 2010 dan penghargaan
sebagai Bidan Teladan Nasional pada 2011.
Usianya
relatif masih muda, tetapi bidan di Aceh ini harus bisa merangkul dukun-dukun
setempat yang jauh lebih “senior” dalam merawat ibu hamil dan menolong
persalinan. Ketelatenan dan pendekatannya berbuah manis. Warga di lima desa di
kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireun, Aceh, itu menguntungkan kesehatan mereka
kepada bidan Desita.
Dalam
artikel ini Desita menceritakan kisah suksesnya dalam merangkul dukun-dukun
beranak yang ada di desa setempat. Meskipun beliau telah memiliki ijazah dan
telah memiliki izin untuk melakukan praktek, namun beliau belum bisa di terima
dengan baik oleh warga setempat. Warga setempat lebih mempercayai dukun-dukun
beranak yang menurut mereka jauh lebih “senior”. Meskipun demikian, beliau
tidak patah semangat untuk menunaikan pekerjaan mulianya ini. Beliau mendekati
para dukun-dukun beranak, dan beliau selalu ikut dukun-dukun tersebut saat ada
yang melahirkan. Beliau hanya sebagai penonton saja. Kemudian beliau juga
berusaha membuat warga sekitar tertarik dengan bermodalkan stetoscop, sehingga
mereka pun tertarik karena dapat mendengarkan pergerakkan janin dalam rahim.
Pada
suatu saat, beliau mendampingi dukun beranak yang akan membantu persalinan
salah satu warga setempat. Namun, warga tersebut tidak kunjung melahirkan juga
hingga dukun tersebut pun pulang. Tetapi tidak dengan Desita, beliau tetap
menunggu sampai akhirnya beliau lah yang membantu persalinannya untuk yang pertama
kali di desa tersebut. Segala perasaan berkecamuk dalam hatinya, untuk
memperoleh kepercayaan lebih dari warga setempat, beliau membawa sang ibu yang
tadi melahirkan ke Rumah Sakit terdekat. Umtuk mengetahui apakah plasentanya
sudah bersih dan tidak ada yang tertinggal.
Dari
sana lah beliau mendapatkan kepercayaan lebih dari warga setempat. Dukun-dukun
beranak pun tidak merasa rugi, karena mereka masih tetap mendapatkan komisi
dari warga yang akan melahirkan.
Dari
ringkasan artikel tersebut, dapat saya simpulkan bahwa kesuksesan itu bukan
hanya dalam bidang usaha, namun perjuangan Desita ini pun dapat di golongkan
pada kesuksesan. Karena, beliau berjuang tanpa menyerah untuk membantu
persalinan warga setempat. Dan Desita tidak putus asa ketika warga setempat
tidak percaya kepadanya. Namun dengan usaha dan kesabarannya beliau melakukan
pendekatan untuk mendapatkan kepercayaan warga sekitar.
Dari
cerita Desita ini dapat kita teladani, untuk menjadi pribadi sukses bukan hanya
ijazah saja yang harus kita miliki, tetapi keterampilan dan pengalaman pun
menunjang kesuksesan kita. Untuk menunjang hal tersebut, kita tidak terlepas
dari usaha, kesabaran dan pemikiran yang inovatif. Dengan demikian, kita juga
dapat meraih kesuksesan kita seperti ibu bidan ini.
Kompas
18 September 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar