Psikologi juga punya aliran lho….ada lima
macam aliran psikologi di sini. Langsung saja kita bahas secara tuntas!!!
1. Strukturalisme (Structuralism)
Tokoh psikologi
strukturalisme adalah Wilhelm Wundt.Yang mulai berkembang pada pertengahan abad
ke-19 yaitu pada awal berdirinya psikologi sebagai suatu disiplin ilmu yang
mandiri. Menurut Wundt dan pengikut-pengikutnya menyebutnya strukturalis karena
mereka berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks itu sebenarnya adalah
“struktur” yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana, seperti
halnya persenyawaan – persenyawaan kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur
kimiawi.
Selain itu juga aliran ini berpendapat bahwa
untuk mempelajari gejala kejiwaan, hendaknya kita harus mempelajari isi dan struktur
kejiwaan. Ciri dari aliran ini menurut Wundt yaitu penekannya pada analisis
atas proses kesadaran yang dipandang terdiri atas elemen-elemen dasar, serta
usahanya menemukan hukum-hukum yang membawahi hubungan antarelemen kesadaran
tersebut.
Aliran ini memiliki nama lain seperti psikologi
elementalisme (karena pandangannya yang elementalistik) dan disebut juga
psikologi introspeksi. Disebut demikian karena metode yang digunakan aliran ini
adalah metode introspeksi atau mawas diri.
2. Aliran Fungsionalisme
(Functional Psychology)
Aliran ini disebut sebagai aliran fungsionalis
karena aliran ini ingin mempelajari cara orang menggunakan pengalaman mentalnya
untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar. Paham ini tumbuh di
Amerika Serikat dengan sifat-sifat bangsa Amerika yang serba praktis dan
pragmatis. Tokoh aliran ini ialah William James, James R. Angell, dan John
Dewey.
Aliran ini beranggapan bahwa dalam mendekati
suatu gejala psikis, aliran ini melakukannya secara fungsional, dan jiwa
seseorang diperlukan untuk melangsungkan kehidupan dan berfungsi untuk
penyesuaian diri, serta menitik beratkan aksi seseorang ketimbang memperhatikan
isi jiwa seseorang.
3. Aliran Psikoanalisis
Tokoh yang ada dalam aliran ini adalah Sigmund
Freud. Dia adalah orang yang mengembangkan konsep motivasi dari alam
ketidaksadaran dan mengarahkan fokus penelitiannya pada pengaruh pengalaman
masa awal kehidupan atau masa anak terhadap perkembangan kepribadian
selanjutnya sampai dewasa. Dia begitu yakin bahwa ketidaksadaran berpengaruh
terhadap perilaku dan kepribadian seseorang, karena dengan adanya keinginan
seorang pada masa anak-anak dilarang serta mendapatkan hukuman, keinginan
tersebut akan dibuang dari kesadaran dan menjadi bagian bawah sadar, dan tetap
berpengaruh pada perilaku atau tingkah laku orang tersebut.
Freud mengibaratkan alam sadar dan tak sadar itu
dengan sebuah gunung es yang terapung, dimana bagian yang muncul ke permukaan
air itu adalah alam sadar. Antara kesadaran dan ketidaksadaran, terdapat suatu
perbatasan yang disebut “prakesadaran” (preconsciousness). Dan dorongan yang
terdapat dalam alam prakesadaran ini sewaktu-waktu dapat muncul ke dalam
kesadaran.
Selain itu ada tiga system kepribadian yang
diungkapkan oleh Freud : Id atau Es, Ego atau Ich, dan Super-go atau Uber Ich.
1.
Id à keinginan-keinginan yang ada dalam diri seseorang yang hanya
memenuhi kesenangan dirinya. Seperti contohnya naluri seks dan agresivitas.
2. Ego à kepribadian
yang mengendalikan keinginan-keinginan yang terdapat dalam Id dengan menggunakan
pikiran yang rasional, yang bersifat menundukkan hasrat hewaninya.
3. Super-go à ini yang
disebut sebagai hati nurani, yang merupakan control terhadap
keinginan-keinginan yang harus direalisasikan dan yang tidak direalisasikan.
|
<!–[if mso & !supportInlineShapes
& supportFields]> <![endif]–> Tokoh-tokoh lain yang ada
dalam aliran ini yaitu Joseph Breuer, Jean Charcot dan I Ching.
4. Aliran Psikologi
Gestalt (Gestalt Psychology)
Kata Gestalt berasal
dari bahasa Jerman yang dalam bahasa Inggris nya berarti shape atau bentuk.
Karena tidak ditemukan arti yang sesuai dengan arti dalam bahasa Jerman, maka
kata gestalt tetap dipakai. Aliran ini didirikan oleh Max Wertheiner pada tahun
1912 yang kemudian dikembangkan oleh Kurt Koffka dan Wolfgang Kohler.
Aliran ini beranggapan
bahwa yang utama dalam mengetahui gejala kejiwaan bukan elemen, tetapi secara
keseluruhan atau totalitas. Keseluruhan dalam hal ini berarti lebih dari
sekadar penjumlahan berbagai unsur-unsur. Karena tidak bisa jika dianalisis
hanya dari elemen-elemen saja, melainkan harus secara keseluruhan.
5. Aliran Behaviorisme
(Behaviorism)
Aliran ini didirikan oleh John B. Watson pada
tahun 1913 dan digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner.
Behaviorisme merupakan aliran yang revolusioner,
kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Ada
beberapa pendekatan yang dipakai aliran ini dalam mempelajari manusia, yaitu
pendekatan mekanistik dan materialistik. Pendekatan tersebut merupakan ciri
utama dalam behaviorisme.
Salah satu kalimat yang
menjadi inti dari aliran ini yaitu “Seluruh perilaku manusia, kecuali insting,
adalah hasil belajar“. Dan satu lagi yaitu perilaku yang tampak saja yang dapat
diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Jika manusia berada pada lingkungan yang
buruk akan menghasilkan manusia yang buruk, sedangkan lingkungan yang baik akan
menghasilkan manusia yanng baik. Jadi, faktor lingkungan sangat berpengaruh
pada tingkah laku seseorang, dan tanpa memperhatikan faktor bakat atau potensi
alami yang ada dalam diri seseorang.
Skinner, sebagai salah
satu tokoh dalam aliran ini berpendapat bahwa kepribadian terutama adalah hasil
dari sejarah penguatan pribadi individu. Meskipun pembawaan genetis turut
berperan, kekuatan-kekuatan sangat menentukan perilaku khusus yang terbentuk
dan dipertahankan, serta merupakan khas bagi individu yanng bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar