Blogger Widgets

Minggu, 08 Desember 2013

Aliran-aliran dalam Psikologi

Psikologi juga punya aliran lho….ada lima macam aliran psikologi di sini. Langsung saja kita bahas secara tuntas!!!
1. Strukturalisme (Structuralism)
Tokoh psikologi strukturalisme adalah Wilhelm Wundt.Yang mulai berkembang pada pertengahan abad ke-19 yaitu pada awal berdirinya psikologi sebagai suatu disiplin ilmu yang mandiri. Menurut Wundt dan pengikut-pengikutnya menyebutnya strukturalis karena mereka berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks itu sebenarnya adalah “struktur” yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana, seperti halnya persenyawaan – persenyawaan kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur kimiawi.
Selain itu juga aliran ini berpendapat bahwa untuk mempelajari gejala kejiwaan, hendaknya kita harus mempelajari isi dan struktur kejiwaan. Ciri dari aliran ini menurut Wundt yaitu penekannya pada analisis atas proses kesadaran yang dipandang terdiri atas elemen-elemen dasar, serta usahanya menemukan hukum-hukum yang membawahi hubungan antarelemen kesadaran tersebut.
Aliran ini memiliki nama lain seperti psikologi elementalisme (karena pandangannya yang elementalistik) dan disebut juga psikologi introspeksi. Disebut demikian karena metode yang digunakan aliran ini adalah metode introspeksi atau mawas diri.
2. Aliran Fungsionalisme (Functional Psychology)
Aliran ini disebut sebagai aliran fungsionalis karena aliran ini ingin mempelajari cara orang menggunakan pengalaman mentalnya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar. Paham ini tumbuh di Amerika Serikat dengan sifat-sifat bangsa Amerika yang serba praktis dan pragmatis. Tokoh aliran ini ialah William James, James R. Angell, dan John Dewey.
Aliran ini beranggapan bahwa dalam mendekati suatu gejala psikis, aliran ini melakukannya secara fungsional, dan jiwa seseorang diperlukan untuk melangsungkan kehidupan dan berfungsi untuk penyesuaian diri, serta menitik beratkan aksi seseorang ketimbang memperhatikan isi jiwa seseorang.
3. Aliran Psikoanalisis
Tokoh yang ada dalam aliran ini adalah Sigmund Freud. Dia adalah orang yang mengembangkan konsep motivasi dari alam ketidaksadaran dan mengarahkan fokus penelitiannya pada pengaruh pengalaman masa awal kehidupan atau masa anak terhadap perkembangan kepribadian selanjutnya sampai dewasa. Dia begitu yakin bahwa ketidaksadaran berpengaruh terhadap perilaku dan kepribadian seseorang, karena dengan adanya keinginan seorang pada masa anak-anak dilarang serta mendapatkan hukuman, keinginan tersebut akan dibuang dari kesadaran dan menjadi bagian bawah sadar, dan tetap berpengaruh pada perilaku atau tingkah laku orang tersebut.
Freud mengibaratkan alam sadar dan tak sadar itu dengan sebuah gunung es yang terapung, dimana bagian yang muncul ke permukaan air itu adalah alam sadar. Antara kesadaran dan ketidaksadaran, terdapat suatu perbatasan yang disebut “prakesadaran” (preconsciousness). Dan dorongan yang terdapat dalam alam prakesadaran ini sewaktu-waktu dapat muncul ke dalam kesadaran.
Selain itu ada tiga system kepribadian yang diungkapkan oleh Freud : Id atau Es, Ego atau Ich, dan Super-go atau Uber Ich.

1. Id à keinginan-keinginan yang ada dalam diri seseorang yang hanya memenuhi kesenangan dirinya. Seperti contohnya naluri seks dan agresivitas.
2. Ego à kepribadian yang mengendalikan keinginan-keinginan yang terdapat dalam Id dengan menggunakan pikiran yang rasional, yang bersifat menundukkan hasrat hewaninya.
3. Super-go à ini yang disebut sebagai hati nurani, yang merupakan control terhadap keinginan-keinginan yang harus direalisasikan dan yang tidak direalisasikan.
<!–[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]> <![endif]–> Tokoh-tokoh lain yang ada dalam aliran ini yaitu Joseph Breuer, Jean Charcot dan I Ching.
4. Aliran Psikologi Gestalt (Gestalt Psychology)
Kata Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang dalam bahasa Inggris nya berarti shape atau bentuk. Karena tidak ditemukan arti yang sesuai dengan arti dalam bahasa Jerman, maka kata gestalt tetap dipakai. Aliran ini didirikan oleh Max Wertheiner pada tahun 1912 yang kemudian dikembangkan oleh Kurt Koffka dan Wolfgang Kohler.
Aliran ini beranggapan bahwa yang utama dalam mengetahui gejala kejiwaan bukan elemen, tetapi secara keseluruhan atau totalitas. Keseluruhan dalam hal ini berarti lebih dari sekadar penjumlahan berbagai unsur-unsur. Karena tidak bisa jika dianalisis hanya dari elemen-elemen saja, melainkan harus secara keseluruhan.
5. Aliran Behaviorisme (Behaviorism)
Aliran ini didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 dan digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner.
Behaviorisme merupakan aliran yang revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Ada beberapa pendekatan yang dipakai aliran ini dalam mempelajari manusia, yaitu pendekatan mekanistik dan materialistik. Pendekatan tersebut merupakan ciri utama dalam behaviorisme.
Salah satu kalimat yang menjadi inti dari aliran ini yaitu “Seluruh perilaku manusia, kecuali insting, adalah hasil belajar“. Dan satu lagi yaitu perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Jika manusia berada pada lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia yang buruk, sedangkan lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yanng baik. Jadi, faktor lingkungan sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang, dan tanpa memperhatikan faktor bakat atau potensi alami yang ada dalam diri seseorang.

Skinner, sebagai salah satu tokoh dalam aliran ini berpendapat bahwa kepribadian terutama adalah hasil dari sejarah penguatan pribadi individu. Meskipun pembawaan genetis turut berperan, kekuatan-kekuatan sangat menentukan perilaku khusus yang terbentuk dan dipertahankan, serta merupakan khas bagi individu yanng bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar